Tulisan
dan foto tentang Mount Eiger – Switzerland ini bisa dibaca
selengkapnya di majalah National Geographic Traveler edisi Desember
2011 yang sudah terbit akhir bulan November ini. Berikut sedikit
ulasannya :
Sejarah
turisme Switzerland yang dikenal sebagai negara tujuan wisata di
dunia tidak bisa lepas dari kisah heroik para pendaki gunung yang
berjuang menaklukan gunung-gunung di gugusan pegunungan Alpen yang
membentang di Eropa barat melewati negara-negara Italia, Swiss,
Jerman, Austria, hingga ke Yugoslavia. Kisah para pendaki Alpen
sering Kang Mamay ceritakan kepada saya, dan cerita-cerita itu
mengusik rasa ingin tahu saya tentang pegunungan Alpen yang diyakini
sebagai 'tanah leluhurnya' pendakian gunung di dunia. Kisah-kisah itu
menjadi semacam pengantar untuk memahami apa yang ada di benak para
pendaki gunung untuk ‘bersusah-susah’ mendaki gunung. Bagi saya,
perjalanan ke Alpen seakan menelusuri silsilah pendakian gunung dari
akarnya. Dalam profesi desainer produk yang saya tekuni, cara itu
menjadi bagian dari proses kreatif. Dengan memahaminya, saya berharap
dapat memperkaya cara berpikir saya dalam merancang produk untuk
para pendaki gunung.
Destinasi
petualangan di Swiss lahir dari sejarah panjang antusiasme para
pelancong untuk mendaki titik-titik tertinggi gunung-gunungnya.
Catatan-catatan penting sejarah pendakian gunung di Switzerland dan
Eropa merujuk pada antusiasme pendakian ke Gunung Eiger yang seakan
tidak pernah mengenal kata surut. Sejak puncaknya pertama kali
dicapai lewat jalur sisi barat pada 11 Agustus tahun 1858, hingga
saat ini pencapaian para pendaki gunung untuk menorehkan tinta emas
pada pendakian Gunung Eiger terutama dinding utaranya masih terus
berlangsung. Rekor demi rekor kecepatan pendakian terus ditorehkan
para pendaki gunung dari berbagai belahan dunia.
Di
era sebelum perang dunia, euforia penaklukan dinding utara Eiger
berhembus begitu kencang hingga masuk ke wilayah politik. Para
pendaki gunung berlomba menaklukan dinding utara Eiger tidak hanya
dengan misi membawa kebesaran nama dan kepentingan pribadinya,
melainkan juga membawa motivasi untuk kebanggaan dan nama besar
bangsanya. Adolf Hitler dan partai Nazi Jerman mempunyai kepentingan
dalam obsesi penaklukan dinding maut ini. Tahun 1936 Jerman akan
menggelar Summer Olympic di Berlin. Kesuksesan pendakian di dinding
utara Eiger akan menjadi api yang menyulut semangat dan kebesaran
bangsa Jerman, sehingga Hitler menjanjikan medali setingkat medali
emas Olympiade bagi pendaki pertama yang berhasil menaklukan dinding
utara Eiger.
Menelusuri
jantung pegunungan Alpen, membuat kisah-kisah heroik pendakian Eiger
bukan sekedar dongeng penghibur turis. Kisah-kisah pendaki gunung
itu seakan menjadi pengantar untuk memahami kedekatan gunung dalam
tradisi dan budaya masyarakat Swiss dan masyarakat di gugusan
pegunungan Alpen. Termasuk, mendapatkan (sedikit) jawaban, mengapa
para pendaki gunung itu mau bersusah-payah mendakinya.
Pemandangan
dinding utara Mount Eiger akan terlihat jelas dari kereta yang
berangkat dari kota Grindelwald menuju Kleine Scheidegg.
|
Menuju
lokasi kemah induk di Eigergletscer melalui Jungfrau Eiger Walk
|
Cuaca
buruk kerap menyelimuti lokasi kemah induk di Eigergletscer. Tempat
ini aman dari longsoran es, namun gemuruh longsoran di sekitarnya
terdengar jelas sepanjang hari.
|
Melewati
medan campuran antara es dan bebatuan kadang merepotkan pendaki.
Crampon (sepatu es berpaku) dan kampak es mempermudah pendaki melalui
es , namun merepotkan saat melalui medan berbatu.
|
tiris teu kang diditu? ^_^
BalasHapustiris pisan dugi ka noroktok sareng ngahodhod hehe
BalasHapus